Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Cicih K, Semangat Menuntut Ilmu Diusia Lanjut

Gambar
Ketua kajian ibu-ibu Masjid Jami Al-Muhajirin, Cicih K, S.Pd, 51, baru saja menyelesaikan kuliahnya selama 4 tahun di IKIP Siliwangi Bandung pada tahun 2019. Cicih K, S.Pd mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu. “Bahagia rasanya bisa menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya, tidak menyangka juga bisa mendapat IPK yang memuaskan, tapi saya sangat bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas semua yang didapatkan,” katanya. Cicih K, S.Pd mengatakan usia yang terbilang tidak muda lagi bukan menjadi penghalang untuk tetap menuntut ilmu, tidak ada larangan juga bagi siapapun yang ingin kuliah. “Diusia yang tidak muda lagi ini bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan dalam menuntut ilmu. Usia boleh dikatakan tua tapi harus berjiwa muda, dalam artian harus semangat dalam setiap melakukan kebaikan, selain itu tidak ada larangan juga bagi siapapun yang ingin kuliah,” ujarnya. Agama Islam juga mengajarkan umatnya untuk menuntut i...

DKM Masjid Jami Al-Muhajirin Sinarjaya Selenggarakan Kajian Jum'at Rutin

Gambar
Dakwahpos.com, Bandung - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Muhajirin Sinarjaya Batujajar menyelenggarakan kajian rutin ba'da ashar, Jum'at (4/12/2020) dengan penceramah Ustadz Heri dan membahas tentang ketika dibangkitkan dari alam kubur. Ketua DKM Masjid Jami Al-Muhajirin Sinarjaya, Iing Sopandi mengatakan kajian yang dilakukan secara rutin setiap Jum'at ba'da ashar bertujuan agar bisa dihadiri banyak jama'ah dan diharapkan dapat memambah wawasan keislaman bagi jama'ah masjid tersebut. "Jama'ah masjid jami Al-Muhajirin mayoritas pekerja disuatu perusahaan yang waktu liburnya hari Jum'at, maka kajian rutin dilaksanakan pada hari Jum'at ba'da ashar. Dengan adanya kajian rutin ini diharapkan bisa menambah wawasan keislaman jama'ah masjid jami Al-Muhajirin," katanya. Pada ceramahnya, Ustadz Heri menjelaskan bahwa setiap manusia pasti akan merasakan kematian dan dikubur yang selanjutnya akan dibangkitan dari alam kub...

Jangan Mudah Termakan Isu Negatif Vaksin

Gambar
Pandemi covid-19 masih merajalela dimana-mana. Kasus baru positif covid-19 mulai bertambah lagi, daerah yang asalnya zona hijau pun kini menjadi zona merah. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan lagi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa dan Bali. Kurang patuhnya kebanyakan orang terhadap protokol kesehatan disinyalir menjadi penyebab pandemi covid-19 ini tidak kunjung usai. Mengontrol dan memastikan setiap orang untuk patuh terhadap protokol kesehatan di negeri yang banyak penduduk ini memang sangatlah sulit, dalam hal ini diperlukan kesadaran sendiri dari setiap orang. Disamping itu semua, para ahli berusaha mencari jalan keluar dari pandemi ini yang pada akhirnya vaksin covid-19 mulai ditemukan di beberapa negara seperti China dan Amerika. Vaksin buatan China dinamakan dengan Sinovac, dan inilah vaksin yang akan digunakan sebagai upaya untuk mengakhiri pandemi covid-19 di Indonesia. Pada bulan Desember Pemerintah telah mendatangkan 1...

Sanksi Harus Timbulkan Efek Jera

Gambar
Pandemi virus corona sampai saat ini belumlah berakhir. Pasien sembuh dan terinfeksi silih berganti, bahkan yang meninggal dunia terus bertambah. Namun itu tidak membuat sebagian orang berpikir, virus corona dianggap sesuatu yang biasa saja, bahkan sampai ada yang meragukan keberadaannya. Berbagai macam kegiatan pun sudah dilakukan seperti biasanya, bahkan acara-acara yang mengundang kerumunan mulai bermunculan, seakan keadaan sedang baik-baik saja. Dalih new normal mereka lontarkan, tapi masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Pemakaian masker sudah mulai ditinggalkan, apalagi menjaga jarak satu sama lain. Hal ini sangatlah berbahaya apabila dibiarkan, karena dengan begitu pandemi ini akan sulit untuk berakhir. Padahal aturan mengenai wajibnya mengikuti protokol kesehatan sudah ada lengkap beserta sanksi apabila melanggarnya, tapi jalannya aturan tersebut dirasa masih kurang efektif. Jalannya aturan yang kurang efektif disinyalir akibat kurang tega...

Tindak Tegas Premanisme

Gambar
Indonesia merupakan negara yang berdaulat dan memiliki sejumlah hukum tertulis dalam kitab undang-undangnya. Dengan adanya hukum yang diikuti ketaatan dalam menjalankannya, maka kehidupan bernegara yang damai akan tercipta ditengah segala perbedaan yang ada di negeri ini. Untuk mewujudkan hal tersebut memang tidak semudah yang kita bayangkan, karena pada faktanya masih banyak para penentang hukum yang bahkan berani terbuka menunjukkan tindakannya. Seperti tindakan yang dilakukan secara bebas oleh seorang atau sekelompok orang dengan kehendaknya pribadi tanpa memandang aturan-aturan yang ada demi memenuhi hasratnya, atau bisa disebut dengan premanisme. Seiring dengan berkembangnya zaman, kehidupan terasa sulit bagi segelintir orang yang tidak siap menghadapinya terutama dalam hal ekonomi, dan itulah salah satu penyebab munculnya premanisme. Adanya premanisme pasti menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, karena siapapun bisa terkena imbasnya. Apalagi di are...

Pengalaman Kuliah Jurnalisme Dakwah

Gambar
Saya Muhammad Yusril Bintang Pakuan, saat ini sedang menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung prodi Komunikasi Penyiaran Islam, dan kini sedang berjalan di semester tiga yang sebentar lagi selesai. Pada semester tiga ini ada 12 mata kuliah yang saya ambil, namun ada satu mata kuliah yang sangat beda dari yang lainnya. Jurnalisme Dakwah atau sering disebut Jurdak, ya itulah mata kuliah yang dimaksud. Mata kuliah Jurnalisme Dakwah ini diampu oleh dosen yang sekaligus menjabat sebagai sekertaris prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung yaitu Bapak Dr. Uwes Fatoni, M.Ag. Sejauh ini, dalam perkuliahan mata kuliah Jurnalisme Dakwah, saya dididik untuk menjadi seorang jurnalis muslim yang mana harus pandai menyajikan informasi dalam bentuk tulisan, foto, audio dan video. Sebagai pondasi awal untuk menjadi seorang jurnalis muslim tentu kita harus paham ayat-ayat dalam Al-quran tentang jurnalistik, dan inilah tugas pertama yang harus saya ke...